Thursday, September 24, 2009

gambar gamtek 2nd


ini gambar tugas gamtek yang kedua,,he he he
masih uji coba!!!!
ntar dibenerin lagi....
_met bertugas_

  • Membuat Segilima pada Lingkaran
  1. Buat Lingkaran dengan memakai jangka ( ukuran bebas ) dengan titik pusat O.
  2. Buat garis vertikal dan horizontal yang tampak seperti gambar di atas,,beri tanda A-B untuk garis Vertikal dan C-D untuk garis horizontal.
  3. Tentukan titik tengah dari garis O-A, titik itu s eb agai E.
  4. Tarik garis dari titik E sehingga membagi garis O-A.
  5. Dari titik E tarik garis ke titik A.
  6. Dengan menggunakan jangka buat 1/4 lingkaran dengan jarak E dan A, sehingga memotong garis O-B, titik potong antara O-B beri nama F.
  7. Dari titik A buat lingkaran dengan jarak A dan F ( gunakkan jangka lagi yah!!!), perptongan garis antara lingkaran yang kita buat dengan l ingkaran utama beri nama titik G.
  8. Titik A dan G akan menjadi sisi dari segilima.
  9. Buat lingkaran lagi dengan titik pusat G dan dengan jarak yang sama seperti jarak A-F, yang nantinya terbentuk perptongan garis baru, beri tanda H.
  10. Untuk tiga titik lagi, pengerjaannya sama seperti no.9.

  • Membuat Elips di pada Kubus
  1. Bentuk dulu sebuah kubus (ukuran terserah selera ).
  2. Buat garis diagonal pada setiap ruang pada kubus.
  3. Tentukan titik tengah dari semua rusuk kubus ( ngertikan cara ambil titik tengah tanpa memakai penggaris?).
  4. Dari titik tengah rusuk tersebut tarik garis kesetiap sudut pada kubus.
  5. Buat garis elips ( saya menggunakan mal ), dengan memperhatikan setiap titik tengah pada bangun ruang kubus.
  6. Lakukan cara No.5 Untuk kedua ruang yang lain...

  • Membuat Evolvent ( Rumah Keong )
  1. Buat lingkaran dengan jangka ( ukuran atur-atur weh )
  2. Tentukan garis Vertikal dan Horizontal yang membagi rata lingkaran tersebut.
  3. Tentukan titik-titik yang lain.
  4. Tarik garis kekanan yang tegak lurus dari sumbu vertikal 12 satuan ( 1 satuan = 1/2 jari-jari ) ingat harus tegak lurus membentuk 90 derajat. ( tanpa memakai busur derjat.red)
  5. Lakukan untuk kesebelas titik-titik lainnya dengang jarak 11 satuan, 10 satuan,9 satuan....1 satuan
  6. Setelah semua garis selesai di buat.
  7. Dengan menggunakkan jangka atau mal buat garis dari yang menghubungkan ujung-ujung keduabelas garis tersebut,saya memakai jangka( tampak pada gambar)

good job.
gambar ato potonya agak jelek,maklumlah diambil pake kamera hp,,mesin scan pun belum beli,he he he
Kalo ada yang kurang-kurang ato ga ngerti mohon komentnya!!!
(x(x_(X_x(O_o)x_x)_X)x)

Nb:
Tanpa tutorial cuman liat data2 dari dosen yang tak seberpa itu, selanjutnya kreasi sendiri ( ga penting)!!



Monday, September 21, 2009

vektor

VEKTOR BIDANG [Download]

Mikrometer Sekrup

Komponen Mikrometer Sekrup

Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm.
Mikrometer terdiri dari:
- Poros tetap
- Poros geser / putar
- Skala utama
- Skala nonius
- Pemutar
- Pengunci

Fungsi Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil.

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

  1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
  2. Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang.
  3. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.
  4. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'.

Skala Mikrometer Sekrup

Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:

  1. Skala Utama, terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.
  2. Skala Putar
    Terdiri dari skala 1 sampai 50

Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm.
Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm

Jangka Sorong

Mengukur Diameter Luar Benda

Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:

Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.

Mengukur Diameter Dalam Benda

Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung.

Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda, geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.


Mengukur Kedalaman Benda

Cara mengukur kedalaman benda:

Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.

Skala Utama dan Skala Nonius

Jangka sorong memiliki batas ketelitian 0,1 mm, artinya ketepatan pengukuran dengan alat ini sampai 0,1 mm terdekat.

Jangka sorong memiliki dua macam skala :
- SKALA UTAMA dalam satuan cm.
- SKALA NONIUS dalam satuan mm.

Membaca skala jangka sorong

Cara membaca skala jangka sorong

Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Pada gambar, skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm. Selanjutnya perhatikan skala utama. Pada skala utama, setelah angka nol mundur ke belakang menunjukkan angka 4.7 cm. Sehingga diameter yang diukur sama dengan 4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm.

Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Pengukuran Panjang

Ketelitian pengukuran sangat diperlukan dalam mendesain sebuah alat. Kekurangtelitian seringkali membuat alat tersebut tidak berfungsi secara optimal, atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.

Coba bayangkan sekrup yang akan dipakai memiliki diameter yang tidak sama dengan pasangannya! Walaupun bedanya hanya 0,01 mm maka keduanya tidak akan dapat dirangkai dengan baik.

Dan apabila sekrup tersebut merupakan salah satu komponen mesin sebuah mobil, apakah mobil tersebut dapat berfungsi normal ?

Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang sebuah benda secara sangat teliti (dalam ukuran mm).

Sunday, September 20, 2009

Manajemen; Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen

Manajemen; Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen
Pengertian Manajemen
Management berasal dari kata latin yaitu “manus” yang artinya “to control by hand” atau “gain result”. Manajemen dapat didefinisikan sebagai “proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien”.

Manajemen Sebagai Seni, Ilmu, dan Profesi
Ø Manajemen sebagai seni karena manajemen merupakan kekuatan pribadi yang kreatif ditambah dengan skill dalam pelaksanaan pekerjaan.
Ø Manajemen sebagai ilmu karena manajemen adalah bagian dari gagasan manusia tentang kosmos. Selain itu manajemen menggunakan metode ilmiah dalam menjelaskan fenomena manajerial.
Ø Manajemen sebagai profesi karena manajemen merupakan salah satu jenis pekerjaan yang terspesialisasi.

Urgensi Manajemen
- Untuk menjangkau/mencapai tujuan (to reach objective), baik personal maupun organisasional.
- Memelihara keseimbangan antara tujuan-tujuan yang bertentangan.
- Mencapai efisiensi dan efektifitas.

Tujuan Manajemen
- Efisien dalam menggunakan sumber daya.
- Efektif dalam pencapaian tujuan.

Ruang Lingkup Manajemen
I. Lingkungan Luar (Eksternal)
Terdiri dari :
a. Lingkungan Umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio kultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam.
b. Lingkungan Khusus (Tugas), meliputi pemilik (stockholder), customer, klien, pemasok (suplier), pesaing, suplai tenaga kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.

II. Lingkungan Dalam (Internal)
Terdiri dari :
• Manusia (specialized dan manajerial personal).
• Finansial (sumber, alokasi, dan control dana).
• Fisik (gedung, kantor, dll.).
• Sistem dan Teknologi.
• Sistem Nilai dan Budaya Organisasi.
Untuk mengukur dan menganalisis lingkungan ini digunakan analisis SWOT.

Jenis-Jenis Manajemen
Ada dua jenis manajemen yang ditekankan di sini :
- Manajemen Administratif (Proses), adalah sistem manajemen tradisional yang menitikberatkan pada manajer manajer dan tindakannya dari pada struktur organisasi secara menyeluruh.
- Manajemen Kooperatif (Sinergi), adalah sistem manajemen yang menitikberatkan pada kerjasama antar struktur atau bidang dalam organisasi, pegawai, dan lingkungannya.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Ada banyak pendapat para pakar manajemen tentang fungsi-fungsi manajemen. Kadang kala mereka berbeda pada beberapa item fungsi manajemen. Namun disini dicoba untuk menggabungkan banyak pendapat dari pakar manajemen yang dirasa bertautan antara salah satu fungsi dengan fungsi lainnya.

1. Forecasting
Forecasting adalah peramalan tentang kondisi-kondisi di masa depan yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi
Arti masa depan secara sederhana dan tepat adalah perubahan. Masa depan itu adalah perubahan. Oleh karena itu masa depan mempunyai beberapa karakteristik, yakni :
- Pasti beda dengan sekarang.
- Penuh dengan ketidakpastian.
- Tidak dapat direkayasa.
- Tidak dapat dikendalikan.
- Perubahan yang terjadi semakin cepat.
- Paradoks dengan keinginan manusia.
Perubahan dipicu oleh beberapa faktor :
- Teknologi, kiat mengerjakan sesuatu berdasarkan logika rasional.
- Ekonomi, prilaku mendayagunakan sumber dalam memenuhi kebutuhan hidup (kepuasan).
- Sosial, hubungan dalam masyarakat.
- Politik, pengelolaan kekuasaan dan kekuatan.

2. Planning (Perencanaan)
Planning adalah suatu proses penetapan tujuan yang akan dicapai dan memutuskan strategi dan taktik untuk mencapainya.
Karakteristik tujuan yang efektif :
- Spesifik dan dapat dimengerti.
- Dapat diukur.
- Punya kerangka waktu tertentu.
- Singkat.
- Standar.
- Realistik.
- Fleksibel.
- Dapat diterima.
Tujuan perencanaan:
- Meningkatkan fokus dan fleksibelitas.
- Meningkatkan koordinasi.
- Meningkatkan kontrol.
- Memperbaiki manajemen waktu.
- Agar perubahan yang terjadi di masa depan tidak terlalu berbeda dari tujuan organisasi.
- Problem Solving.

3. Decision Making (Pengambilan Keputusan)
Decision Making adalah menentukan pilihan diantara beberapa alternatif untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan organisasi.

4. Budgeting (Penganggaran)
Budgeting adalah anggaran pendapatan dan pengeluaran yang teratur yang meliputi semua tahap kegiatan untuk suatu jangka waktu tertentu.

5. Staffing (Pengisian Staff)
Staffing adalah kegiatan organisasi memenuhi sumber daya manusianya.
Secara skematis staffing dapat di gambarkan sebagai berikut :
Perencanaan SDM – Rekruitmen – Seleksi – Orientasi dan Penempatan – Pengembangan – Penilaian Kinerja – Kompensasi – Hubungan Ketenagakerjaan.

6. Pelaksanaan
Fungsi pelaksanaan seringkali dibagi dalam tiga fungsi :
- Pemimpinan, menyalurkan semua kemampuan individu pada aktifitas organisasi demi mencapai tujuan.
- Pengarahan, menyelia-memotivasi-mendelegasikan-menilai kinerja.
- Koordinasi, integrasi dari kegiatan-kegiatan individu dan unit-unit ke dalam suatu usaha bersama ke arah tujuan organisasi.

7. Controlling (Pengawasan)
Controlling adalah proses pemonitoran kegiatan organisasional untuk mengetahui apakah kinerja aktual sesuai dengan standar dan tujuan yang diharapkan.
Tahap-tahap dalam controlling :
- Tetapkan standar.
- Monitor dan ukur kinerja aktual.
- Bandingkan hasil kinerja aktual dan standar.
- Ambil tindakan perbaikan dan buat penyesuaian.

8. Evaluasi.
Evaluasi adalah upaya untuk menilai proses pelaksanaan rencana berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Objek evaluasi :
- Kendala-kendala dan penyimpangan.
- Hasil.
Secara sederhana kesemua fungsi manajemen itu terangkum dalam apa yang dikemukan George R. Terry dalam POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, seseorang atau kelompok, agar berprilaku dan berbuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat (manusia dan sumber daya lainnya) dalam suatu organisasi.
Namun ada juga yang menarik garis perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen. Kepemimpinan adalah mengerjakan hal-hal yang benar; manajemen adalah mengerjakan segalanya dengan benar.
Dalam setiap organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pemimpin, yakni Top Management, Middle Management, dan Lower Management.
Setiap pemimpin pada tingkat apapun ia bekerja selalu memerlukan dua jenis keterampilan; technical skill dan managerial skill. Aksioma yang berlaku dalam bidang ini ialah semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi, ia semakin kurang memerlukan technical skill dan semakin banyak menggunakan managerial skill. Demikian sebaliknya.
Semakin tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus semakin menjadi seorang “generalist”, semakin rendah kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus menjadi “specialist

Sifat- Sifat Seorang Pemimpin Yang Baik
1. Memiliki kondisi fisik yang sehat.
2. Berpengetahuan luas. Berpengetahuan luas tidak selalu dapat diidentikkan dengan berpendidikan tinggi. Berpengetahuan luas menyangkut wawasan dan visi, tidak terjebak hanya pada bidang keahliannya saja.
3. Mempunyai keyakinan dan percaya diri yang tinggi.
4. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas tujuan yang hendak dicapai.
5. Memiliki stamina (daya kerja) dan entusiasme yang besar.
6. Gemar dan cepat mengambil keputusan.
7. Ojektif.
8. Adil dalam perlakuan terhadap bawahan.
9. Menguasai prinsip-prinsip human relations.
10. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi.
11. Dapat bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahan; tergantung situasi dan masalah yang dihadapi.
12. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi.

Tipe-Tipe Pemimpin
1. Tipe Otokratis
- Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
- Bawahan sebagai alat semata.
- Tidak bisa menerima kritik, saran, dan pendapat.
- Terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya.
- Sering menggunakan approach yang mengandung unsur paksaan dan punitif.

2. Tipe Militeristik
- Menggerakkan bawahan dengan sistem perintah.
- Menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya.
- Formalitas yang berlebih-lebihan.
- Menuntut disiplin tinggi yang kaku dari bawahan.
- Sukar menerima kritik.
- Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3. Tipe Paternalistik
- Menganggap bawahan manusia yang tidak dewasa.
- Bersikap terlalu melindungi (overly protective).
- Jarang memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan, inisiatif, dan mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
- Sering bersikap maha tahu.

4. Tipe Kharismatik
Belum ada teori yang bisa menjelaskan kenapa seorang pemimpin mempunyai kharisma. Kekayaan, umur, kesehatan, dan profil tidak dapat digunakan sebagai kriteria untuk kharisma. Maka hanya sering pemimpin tipe ini dianggap diberkahi kekuatan gaib (supernatural powers).
Pemimpin dengan tipe ini mempunyai daya tarik yang amat besar dan umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar.

5. Tipe Demokratis
- Dalam menggerakkan bawahan bertitik tolak dari pendapat manusia adalah makhluk mulia.
- Mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi para bawahannya.
- Senang menerima saran, pendapat, bahkan kritik.
- Mengutamakan kerjasama (teamwork).
- Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif dan mengembangkan daya kreasi, biar salah setelah itu dievaluasi dan diperbaiki.
- Berusaha menjadikan bawahannya lebih sukses.
- Senantiasa mengembangkan kapasitas pribadinya sebagai pemimpin.

Teori Munculnya Seorang Pemimpin
1. Teori Genetis
Teori ini menjelaskan bahwa “leaders are born and not made”.

2. Teori Sosial
Teori ini menjelaskan bahwa “leaders are made and not born”.

3. Teori Ekologis
Teori ini menggabungkan sifat-sifat positif dari kedua teori di atas, bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman.

Sumber :
http://kherysudeska.blogspot.com/

alat-alat praktikum mikrobiologi

alat-alat praktikum mikrobiologi

PENDAHULUAN

Laboratorium Mikrobiologi Pangan merupakan salah satu fasilitas yang harus dimiliki oleh jurusan Teknologi Pangan sebagai bagian dari kesatuan laboratorium pengolahan pangan. Di laboratorium mikrobiologi, tersedia berbagai alat dan peralatan yang dipergunakan untuk kegiatan penelitian dan praktikum mahasiswa.

Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari, dan mengamati organisme yang berukuran sangat kecil/ mikroskopis. Oleh karena itu laboratorium mikrobiologi pastinya dilengkapi dengan alat yang dapat mengidentifikasi mikroorganisme tersebut.

Selain itu juga, laboratorium ini juga dilengkapi dengan peralatan lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengamatan yang jenisnya tak jauh beda dengan peralatan laboratorium pada umumnya.

Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.

Alat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut.(Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)

Pengidentifikasian dan pengetahuan akan mikroorganisme khususnya bahan pangan membantu kita untuk mengklasifikasikan bakteri baik / menguntungkan ataupun bakteri perusak yang dapat berbaya jika mengontaminasi bahan makanan sehingga menyebabkan keracunan pada manusia ataupun kerugian yang ditimbulkan karena rusaknya poduk.


PEMBAHASAN

Di awal semester dua , mahasiswa diperkenalkan dengan mata kuliah dan praktikum Mikrobiologi Pangan. Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari, dan mengamati organisme yang berukuran sangat kecil/ mikroskopis.Organisme tersebut misalnya bakteri, khamir, dan kapang. Pengenalan dan pemahaman dikhususkan pada ketiga mikroorganisme ini karena paling banyak dimanfaatkan pada pengolahan pangan.

Oleh karena itu laboratorium mikrobiologi pastinya dilengkapi dengan alat yang dapat membantu mengidentifikasi mikroorganisme tersebut.Selain itu juga, laboratorium ini juga dilengkapi dengan peralatan lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk penelitian dan percobaan/ praktikum yang jenisnya tak jauh beda dengan peralatan laboratorium (kimia) pada umumnya.

Secara umum, peralatan di laboratorium berupa bahan yang terbuat dari gelas / kaca. Hanya beberapa alat pendukung yang terbuat dari karet, kayu, ataupun besi. Misalnya peralatan gelas dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsi dan ukurannya :

a. Peralatan dasar berbagai jenis dan ukuran : gelas beaker, gelas ukur,

erlenmeyer, cawan petri, tabung reaksi, botol, dll.

b. Peralatan ukur berbagai jenis dan ukuran : labu ukur, pipet, buret, botol

BOD, dll.

c. Peralatan analisis : termometer, piknometer, dll.

Adapun beberapa contoh alat pendukung yang dimaksud misalnya : bul pipet ( karet ) dan spatula (kayu, besi).

Selain sebagai kegiatan pengidentifikasian miroorganisme, laboratorium juga digunakan untuk aktivitas pengembangbiakan mikroorganisme (bakteri, khamir, kapang).Hal ini yang merupakan perbedaan lab mikrobiologi dengan laboratorium umumnya. Di laboratorium mikrobiologi ada cawan petri,OSE,dan media pengembangbiakan.

Uraian berikut akan menjelaskan tentang peralatan yang ada di lab mikrobiologi pangan, khususnya yang diamati pada praktikum minggu lalu:

1.

Erlenmeyer

Erlenmeyer merupakan peralatan gelas yang memiliki bentuk seperti tabung yang membesar / mengelembung cekung pada bagian bawah nya. Erlenmeyer merupakan peralatan yang cukup sering digunakan untuk mereaksikan zat – zat kimia dan untuk keperluan titrasi. Pada laboratorium pengolahan pangan alat ini memiliki fungsi lain yakni sebagai tempat pembuatan media. Ukuran volume alat ini ada yang 100ml dan 250 ml.Mulut kecil pada ujungnya membuat jumlah udara yang masuk kecil sehingga tepat digunakan untuk mereaksikan zat.

2.

Labu ukur

Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang meiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet.

Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher)

Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat – zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.

Pengenceran dengan Labu Ukur

Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan mereka dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan. Proses pengenceran melibatkan pencampuran suatu larutan pekat dengan pelarut tambahan untuk memberikan volume akhir yang lebih besar. Selama proses ini, banyak mol yang dalam larutan tetap, dan hanya volumenya yang bertambah. Fakta ini mebentuk dasar untuk mengerjakan soal yang mebahas pengenceran. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:

*

Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ).
*

Ditambahkan air suling.
*

Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut
*

Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
*

Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.

4.

Beaker Glass

Gelas yang berbentuk tabung untuk mereaksikan zat. Namun pengunaannya kurang akurat dibandingkan dengan labu ukur maupun Erlenmeyer. Volume beaker glass yang umum di laboratorium ada yang 50 , 100 dan 250 ml.

5.

Tabung Reaksi

Berupa peralatan gelas berbentuk tabung panjang terbuka yang biasanya digunakan untuk mereaksikan zat. Bedanya, zat yang direaksikan dalam tabung ini hanya dalam jumlah yang kecil.

6.

Bunsen

Bunsen berfungsi untuk memanaskan zat kimia yang memang perlu diberi perlakuan pemanasan. Dalam skala kecil digunakan pembakar spritus. Dalam lab mikro, Bunsen juga berguna untuk menjaga lingkungan tetap steril saat pemindahan mokroorganisme. Dalam penggunaanya, sumbu Bunsen diusahakan jangan terlalu panjang agar api tetap biru.

7.

Pipet Hisap

Digunakan untuk mengambil zat cair yang akan direaksikan, ditetesi, maupun dicampurkan.

8.

Bulb Pipet

Merupakan alat pendukung pipet tetes untuk kemudahan penghisapan zat kimia cair. Bulb pipet ada yang berukuran kecil hingga sedang seperti pada pipet tetes, ataupun yang berukukuran besar seperti pada buret.

9.

Tabung Durham
10.

Spatula

Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Umumnya digunakan untuk mengambil zat yang akan ditimbang.

Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci. Batang kaca yang ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk membuat zat padat dari dinding dalam wadah kaca. Batang pengaduk terbuat dari politena ( polietilena ) dengan suatu dayung yang berbentuk kipas pada kedua ujungnya berfungsi sebagai policeman yang memuasakan pada temperatur laboratorium : dayung ini dapat dilekukkan dalam segala bentuk. ( Vogel, 1990 : 156 )

Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium menurut pustaka yang saya dapat :

*

Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.
*

Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat.
*

Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.

Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam

11.

Gelas Ukur

Berbentuk tabung yang alasnya membentuk lonjongan yang lebih besar dari mulutnya. Alat ini digunakan untuk mengukur bahan yang akan direaksikan dalam Erlenmeyer, labu ukur, maupun beaker glass agar ukuran nya tepat baik volum maupun molar.

12.

Volum Pipet
13.

Pipet Ukur

Prinsip kerjanya sama dengan pipet hisap, namun dapat digunakan sekaligus sebagai alat ukur zat yang akan direaksikan.

14.

Suntikan

Bentuknya sama seperti jarum suntik. Dlam lab mikro digunakan untuk menyuntikan zat ke dalam tabung durham karena ukuran lubangnya yang sangat kecil.

15.

Cawan Petri

Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.

Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.

16.

OSE

Alat yang berbentuk seperti kait pada mata pancing yang digunakan untuk mengambil mikroorganisme / isolasi mikroorganisme yang akan dibuat ke atas ataupun kedalaman media pembiakan (agar).

17.

Kapas

Digunakan sebagai penyumbat tabung reksi saat dilakukan sterilisasi .

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya. (Volk, dan Wheeler,1993 . Mikrobiologi Dasar Jilid 1).

Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh. (Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)

Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Medium cair/broth/liquid medium

Contoh : air pepton, nutrient broth, lactose, LB ( Latosa Broth)

b. Medium setengah padat (semi solid medium)

Contoh : sim agar, cary dan brain agar

c. Medium padat (solid medium)

Contoh : endo agar, PDA ( Potato Dextosa Agar ),PCA ( Plate Count Agar ) Nutrient agar (Ani Murniati, 2000. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi)

Pada praktikum kali ini diketahui bahwa :

*

LB ( Latose Broth ) digunakan untuk pembiakan bakteri
*

PDA ( Potato Dextosa Agar ) digunakan untuk pembiakan agar dan kapang dan khamir.
*

Na ( Nutrient Agar ) digunakan untuk pembiakan bakteri
*

PCA ( Plate Count Agar ) digunakan untuk pembiakan ketiga mikroorganisme tersebut.

Medium semi solid dan solid menggunakan bahan pemadat (seperti amilum, gelatin, selulosa dan agar-agar). Untuk medium padat/solid kita dapat menggunakan agar-agar dengan kadar 1,5%-1,8%, dan pada medium semi solid kadarnya setengah dari medium padat, sedangkan pada medium cair tidak diperlukan pemadat. (Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)

Agar biakan bakteri dapat dibuat, maka medium dan alat-alat yang diperlukan harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi yaitu suatu proses untuk mematikan semua organisme yang dapat menjadi kontaminan. Metode yang lazim digunakan untuk mensterilisasikan media dan alat-alat ialah dengan pemanasan. Jika panas digunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah (menggunakan autaklaf), sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi kering (menggunakan oven).(Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi).

Jadwal kuliah tmip 2008

T.M.I.P 2008

Jadwal Perkuliahan Regular, Semester Ganjil 2009/2010


Senin
  • 13.00-15.00 Mekanika Teknik @ Amphitheater by WAG/BMP
Mekanika Teknik 3 (3-0)
  • 08.00-17.00 Praktikum Hydrologi @ Rk.3011 by CAD/GNW/WAG/SDR
  • 08.00-17.00 Praktikum Ilmu Ukur Wilayah @ LAB. KONSERVASI/SDA by GNW/ARU
Selasa
  • 08.00-10.00 Ilmu Ukur Wilayah @ pedca by GNW/ARU
Ilmu Ukur Wilayah 3 (2-1)
  • 13.00-15.00 Resitasi Mekanika Teknik @ Rk.306 ftip by MMM/MSK
  • 13.00-15.00 Resitasi Thermodinamika @ Rk.309 ftip by SNJ/MSK
  • 13.00-15.00 Resitasi Matematika Teknik @ Rk.3010 ftip by WAG/BMP
Rabu
  • 13.00-15.00 Hydrologi @ Amphitheater by CAD/GNW/WAG/SDR
Hidrologi 3 (2-1)
  • 08.00-17.00 Praktikum Hydrologi @ Rk.3011 by CAD/GNW/WAG/SDR
  • 08.00-17.00 Praktikum Ilmu Ukur Wilayah @ LAB. KONSERVASI/SDA by GNW/ARU
Kamis
  • 08.00-10.00 Thermodinamika @ Amphitheater by SNJ/MSK
Termodinamika 2 (2-0)
  • 10.00-12.00 Dasar-dasar Ilmu Tanah @ Aula Faperta by FPERTA1
Dasar-dasar Ilmu Tanah 3 (3-0)
  • 13.00-15.00 Sosiologi Pertanian @ Aula Faperta by FPERTA2
Sosiologi Pertanian 2 (2-0)
  • 15.00-17.00 Resitasi Mekanika Teknik @ Rk.306 ftip by MMM/MSK
  • 15.00-17.00 Resitasi Thermodinamika @ Rk.309 ftip by SNJ/MSK
  • 15.00-17.00 Resitasi Matematika Teknik @ Rk.3010 ftip by WAG/BMP
Jumat
  • 08.00-10.00 Matematika Teknik @ Amphitheater by WAG/BMP
Metematika Teknik 3 (2-1)
  • 10.00-12.00 Menggambar Teknik @ Amphitheater by MSK/BAS/ARU
Menggambar Teknik 2 (1-1)
  • 13.00-15.00 Resitasi Mekanika Teknik @ Rk.306 ftip by MMM/MSK
  • 13.00-15.00 Resitasi Thermodinamika @ Rk.309 ftip by SNJ/MSK
  • 13.00-15.00 Resitasi Matematika Teknik @ Rk.3010 ftip by WAG/BMP

biar lebih jelas silahkan download web ini :

http://www.ftip.unpad.ac.id/arsip.dl/JadwalFTIP_20091_v3.pdf

jadwal ini masih akan di revisi lagi!!!

gamtek session 2

tugas ke 2 :
lanjutt,, di kesempatan kali ini saya akan mencoba memaparkan, menjelaskan dan memberikan info seputar gambar-menggambar teknik tugas yg kedua ke temen2 semua khususnya barudak tmip '08,

nee tugasnya ada 3 biji dari Pak Saukat :

oiya berhubung internetnya lgi lemot trus kalo gambarnya gk nongoL coba di reload ato di refresh lagi browsernya. . .

monggo langsung diterawang aja gambarnya,,

(gambar 1) Urutan hurufnya tetep pake aturan yg dikase Pak Saukat


(gambar 2) poto kopian detected...


nnnahhh udh liat kan,, trusss skarang gmn cara ngerjainnyaaaa ? ? ?

gampang aja,, caranya ne (gambar segi lima yg kedua) :

1. Buatlah busur lingkaran pada titik A dan B dengan jari-jari AB, kedua lingkaran memotong garis perpanjangan AB di C dan D serta berpotongan di P.
2. Buat lagi busur lingkaran pada titik C dan D dengan jari-jari CA = DB, kedua lingkaran berpotongan di M.
3. Buat lingkaran pada titik M dengan jari-jari AB.
4. Tarik garis dari titik D ke P hingga memotong lingkaran di E dan garis dari C ke P hingga memotong lingkaran di F.
5. Tarik garis dari A ke F hingga memotong lingkaran pertama di G dan garis dari B ke E hingga memotong lingkaran kedua di H.
6. Buat busur dari titik G dan H dengan jari-jari AB, kedua busur berpotongan di I.
7.Tarik garis dari G ke I dan dari H ke I, sehingga didapatlah gambar segi lima beraturan ABHIG

bwt yg gk suka baca apalagi nyimak,, ywda tinggaL klik aja >>http://www.youtube.com/watch?v=Ql-yjlvv5pk
pratiin da tuh cara bikin pentagonal,, cara buatnya sama persis kyk yg diajarin Pak Saukat...


Next point,,, kita disuruh bikin elips ato istilah lainnya tu perspective circle [halakh sotoy]. . .

sebenernya tutor buat bikin elips ini saya dpt dari blog orang (kyknya designer) yg bahasanya pake bahasa inggris,, kepaksa dh nerjemahin dolo di om google. . .

jgn protes klo grammarnya jadi acak2an,, males ngedit.. bntar lagi sahur...
mangga disimak !

Baris pertama yang diambil akan menjadi baris pertama tepi kotak dan akan paling menentukan. Baris ini dapat berupa sembarang panjang, tetapi untuk sekarang cobalah untuk mencukupkan panjang garisnya, sehingga kotak akan muat di dalam daerah gambar.

Baris berikutnya akan diambil dari atas dan bawah dari baris pertama imajiner titik hilang. Hingga kini kita mengasumsikan sebagian besar dari Anda memahami satu titik, dua titik dan tiga titik perspektif dan telah menggambar untuk sesuatu yang telah melatih diri untuk memperkirakan di mana garis titik-titik akan lenyap.

Garis vertikal kemudian ditarik ke titik hilang ketiga untuk menciptakan sisi kotak. Sekali lagi, kami sudah memperkirakan di mana titik tersebut hilang.

Kembali ke atas kotak, bagian atas permukaan dibuat dengan menggambar dua garis ke titik hilang diperkirakan. Sebuah kotak telah dibuat, meskipun tidak kotak yang sempurna. Jangan khawatir jika kotak memiliki masalah terutama dengan perspektif. Ketika Anda menarik lebih banyak kotak Anda akan dapat memperoleh lebih banyak wawasan mengenai bagaimana Anda menggambar kotak Anda dan Anda akan mengoreksi diri Anda sendiri.

Sekedar latihan aja, untuk latihan ini kita akan menarik garis diagonal dari setiap sudut ke sudut yang lain setiap permukaan untuk berlatih menggambar garis lurus.

Tutor elips pun selesai. Sekali lagi, jangan khawatir jika gambarnya tidak sesuai dengan yg diinginkan. Terus berlatih !

Sekali salah satu kotak selesai maka yg lain pun akan mengikuti. Balikkan kertas dan membuat kotak lain dan melatih diri untuk memperkirakan di mana titik hilang akan.



ribet kn..! gpp lah... kita lanjuttt sajah,, mase ada point tugas yg ketiga.
last... kita disuruh bikin yg namanya "evolvent" *nah loh, naon deui tah !

cek doLo gambarnya...

bentuknya kyk rumah keong.


gamtek

ini tugas pertama menggambar teknik:



hmmmm... jaduL pisan potona.... awkakwkakwak....


nahhh... gambarlah huruf, angka dan symbol diatas dengan tangan kaLian masing2 !

alat-alat gambarnya nih. . .




oiya ne ada Tutorial bwt ntar blajar AutoCAD, kLo mw mangga di klik > http://www.we-r-here.com/cad/index.htm

thx buat yg udh nyimak. . .

-selamat mengerjakan-